Jenis Kontraksi Saat Hamil Ini Perlu Anda Perhatikan

Jenis Kontraksi saat hamil baik normal maupun abnormal. Secara umum kontraksi dapat dijadikan sebagai tanda proses melahirkan akan dimulai. Otot terbesar pada setiap wanita yaitu rahim. Nah pada saat ibu hamil kontraksi, maka otot tersebut meregang. Kondisi ini terjadi secara alami seperti saat anda muntah maka perut ikut mengalami kontraksi. Pada saat kontraksi berlangsung maka rahim akan meregang dan mengecil. Ketika rahim menyusut maka terbukalah serviks sehingga bayi dapat terdorong menuju saluran kelahiran.

Tetapi kontraksi pada ibu hamil tidak cuma terjadi menjelang melahirkan. Banyak juga jenis kontraksi selama masa kehamilan. Berikut jenis-jenis kontraksi saat hamil:

Jenis Kontraksi Saat Hamil

Gambar kontraksi Saat Hamil (Credit to klikdokter)

Kontraksi Dini

Biasanya kontraksi dini pada ibu hamil terjadi pada trimester pertama kehamilan. Kondisi ini berlangsung saat tubuh masih beradaptasi dengan perubahan akibibat kehamilan. Kontraksi terjadi karena meregangnya ligamen di sekitar rahim yang biasanya diikuti perut kembung, konstipasi (sulit BAB), dan dehidrasi. Jika kontraksi pada saat awal kehamilan diikuti oleh bercak darah maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Kontraksi Palsu

Jenis kontraksi palsu yang biasanya berlangsung pada usia kehamilan 32-34 minggu ini disebut Braxton-Hicks. Waktunya tidak dapat ditentukan, tetapi biasanya terjadi setiap sekitar setengah jam sekali dengan durasi kontraksi 30 detik. Rasanya seperti nyeri saat kraim haid. Jika kontraksi ini tidak terjadi menjadi lama, lalu intercalnya semakin pendek dan tidak bertambah kuat, maka persalinan tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Untuk mengatasinya, anda dapat berendam pada air hangat. Jika kontraksi semakin hebat dan interval semakin pendek maka bisa jadi itu merupakan tanda persalinan akan segera terjadi.

Kontraksi Saat Berhubungan

Kontraksi dapat terjadi pada saat berhubungan suami istri. Oleh sebab itu, sebelum berhubungan, pastikan bahwa dokter menyatakan bahwa kehamilan anda itu sehat. Selama kehamilan anda dinyatakan sehat dan tanpa komplikasi, anda tidak perlu khawatir resiko lahir prematur akibat kontraksi ini.

Kontraksi Sebenarnya

Kontraksi sebenarnya terjadi menjelang persalinan denagn durasi 40-60 detik pada interval 10-20 menit atau 60 menit, lalu kontraksi terjadi menjadi lebih sering. Kontraksi sebenarnya akan diikuti oleh pembukaan mulut rahim, keluarnya cairan atau lendir yang bercampur darah berwarna kecoklatan yang merupakan sumbatan lendir (mukus) pada leher rahim.

Kontraksi tersebut diatas digolongkan kontraksi normal dan biasa terjadi pada masa kehamilan. Tetapi ada beberapa jenis kontraksi tidak normal (abnormal) menjelang persalinan, yaitu:

  • Inersia Primer. Kontraksi yang tidak muncul sama sekali menjelang persalinan. Faktor penyebabnya yaitu kurangnya gizi, mengidap penyakit parah, anemia, dan mioma.
  • Inersia Sekunder. Kontraksi yang lemah.
  • Takisistol dimana kontraksi sebetulnya ada, tetapi terlalu sering sebelum waktunya, sehingga “habis” sebelum waktunya.
  • Inkordinat, kontraksi yang tidak menyeluruh atau hanya sebagian perut tertentu yang mengalami kontraksi. Akibatnya persalinan tidak mengalami kemajuan. Faktor penyebabnya yaitu mioma atau ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW).
  • Tetanis. Kontraksi yang diakibatkan oleh ari-ari yang lepas sehingga kontraksi terjadi terus-menerus. Hal ini berbahaya karena dapat mengancam ibu dan bayi. Jika tetanis terjadi maka harus segera dilakukan operasi sesar.

Baca info kehamilan berikut:

Demikian apa saja jenis kontraksi saat hamil yang terjadi secara normal dan abnormal.